(Akbar Zainudin)
Sudah Menulis Apa Hari Ini?
Begitu pembukaan
pembelajaran ke-7 pada pembelajaran menulis online pada hari Minggu, 5 April
2020. Pada kali ini, pembicara yang diminta Om Jay mengisi adalah Bapak Akbar
Zainudin. Beliau merupakan penulis buku Man Jadda Wajada. Beliau sampai saat
ini telah memiliki 13 buku yang sudah terbit.
Pak Akbar pada
pembelajaran ini, membahas tentang Langkah-Langkah dalam Menulis Buku.
Tidak banyak langkah sebenarnya untuk menulis sebuah buku. Beliau menyampaikan
hanya ada 6 langkah untuk menulis sebuah buku. Namun walau hanya 6 langkah,
kita harus disiplin dan focus supaya buku yang kita tulis dapat maksimal. 6
langkah menulis buku oleh Pak Akbar disingkat dengan nama TOJTPR. Apa itu TOJTPR? Berikut penjelasannya.
TEMA
Setiap kita
menulis buku, maka kita memiliki tema besar.
Tema ibaratnya akan menjadi benang merah dari keseluruhan cerita. Tema
ini ada di jenis buku apapun. Baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema adalah
gambaran bidang apa yang ingin kita gali. Misalnya saja Pak Akbar senang di
bidang motivasi, maka kebanyakan buku yang beliau tulis tentang motivasi. Pada
buku non fiksi biasanya tema yang diambil adalah motivasi, parenting, edukasi,
dan lainnya.
OUTLINE
OUTLINE biasa dikenal sebagai DAFTAR ISI. Daftar isi
ini berguna untuk:
- Gambaran besar buku kita seperti apa.
- Membuat kita akan selalu ada pada rel yang tentukan (tulisan terarah).
- Mumbuat buku selesai
- Memudahkan kita menjadwal agenda menyelesaikan buku
Pak Akbar
menambahkan kita dapat meminta masukan dari teman-teman untuk outline kita.
Semakin banyak masukan, maka outline kita akan semakin kaya. Tetapi jika
masukan dari teman kita membuat kita semakin bingung, maka bismillah, tentukan
saja sesuai kata hati dan mulailah untuk menulis.
JADWAL
Jadwal adalah
sebuah perencanaan seberapa lama kita akan menyelesaikan tulisan. Dengan
membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari
tulisan kita.
TULISKAN
Outline sudah
ada, jadwal juga sudah ada. Berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan
jadwalnya. Disini, disiplin dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan
kita akan selesai atau tidak. Hal ini tidak mudah karena tantangan banyak
misalnya malas, data belum ada, banyak kesibukan dan lain sebagainya.
REVISI
Revisi dilakukan
ketika semua draft tulisan selesai. Yang sering terjadi, kita hanya terpaku
dalam satu artikel. Sehingga judul-judul lain atau artikel akan terlewatkan dan
tidak maksimal. Revisi yang dilakukan ada 4 yaitu
- Data dan informasi
- Tata bahasa
- Gaya tulisan
- Judul. Buat menarik, sederhana sehingga pembaca memiliki rasa ingin tau yang kuat untuk membacanya.
Untuk judul,
beliau menyarankan supaya dibuat menarik. Cara yang dilakukan supaya menarik
adalah:
- Provokatif.
- Jelas, tegas, dan sederhana.
- Kalau judul buku, biasanya terdiri dari 3 kata buat judul. Jika banyak, untuk sub judul.
PENERBIT
Penerbit akan
menerima naskah kita jika naskah sudah jadi. Jadi selesaikan terlebih dahulu,
baru diberikan pada penerbit. Setiap penerbit memiliki aturan yang berbeda dari
menerima sebuah naskah. Yang menjadi pertimbangan penerbit adalah bukunya laku
atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Semakin besar
kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.
Beliau
menambahkan jika buku kita akan diterbitkan, maka setidaknya kita menulis
sekitar 100 halaman minimal. Rata-rata itu sekitar 200-300 halaman. Jika diukur
dari karakter, sekitar 40.000-60.000 karakter komputer. Karakter yang dimaksud
adalah huruf dan spasi.
Beliau juga
menyampaikan jika tulisan kita akan menarik, maka kita harus latihan menulis
terus menerus. Artinya kita harus banyak-banyak berlatih. Setidaknya meluangkan
waktu 30-60 menit setiap hari untuk menulis.
“Menulis adalah keterampilan. Semakin sering
dilatih, akan semakin enak dibaca orang.”
Semakin kita
sering berlatih, nanti tau-tau tulisan kita sudah bagus, tau-tau kita sudah
punya buku, tau-tau buku kita terbit. Tambah Pak Akbar. Supaya dapat menulis
dengan baik, maka kita harus mengorbankan waktu untuk dialokasikan untuk
menulis. Watunya kapan? Kapan saja boleh. Pagi, siang, sore, ataupun malam.
Tergantung banyak sedikitnya inspirasi tulisan yang muncul. Yang terpenting,
kita harus tetap konsisten SETIAP HARI untuk menulis.
Jika buku yang
kita tulis ditolak penerbit, maka kita jangan putus asa. Karena kita dapat
membenahinya dan dapat mengirimkannya ke penerbit yang lain. Biasanya, untuk
cepat booming, maka kita kirimkan tulisan kita ke penertbit gramedia.
Terus berlatih
menulis, menulis, dan menulis.
Berdisiplin saja
setiap hari, nanti tau-tau tulisan kita akan banyak, akan lebih baik, dan
tau-tau jadibuku. Begitu kata-kata Pak Akbar menutup pembelajaran pada pukul
21.00 WIB.
Arifiani Kurniasih
SDN Mentel I Tanjungsari
keren resumenya ibu yang satu ini, enak penulisannya. kudu banyak belajar nih saya.
ReplyDeletehttps://yuyundwimulyani.blogspot.com/2020/04/man-jadda-wajada-5-april-2020-pukul.html
Terimakasih bu 😄
DeleteMantul
ReplyDeleteTerimakasih😊
Delete