Tuesday, March 31, 2020

RESUME 4 (KIAT-KIAT MENULIS BUKU)




RESUME 4
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Selasa, 31 Maret 2020
(ARIFIANI KURNIASIH_SD N MENTEL I TANJUNGSARI)

Pada pembelajaran belajar menulis online ke-4 ini diisi oleh Ibu Sri Sugiastuti. Beliau telah menulis 15 buku. Beliau merupakan seorang guru pegiat literasi nusantara dan menjadi penulis aktif di berbagai komunitas literasi.

Pada awal pembelajaran, beliau sedikit mengulas tentang pentigraf. Menurut ibu Sri Sugiastuti Pentigraf adalah cerpen mini yang terdiri dari tiga paragraf. Pada paragraph pertama merupakan pembuka, pragraf kedua adalah isi, dan paragraph ketiga adalah penutup. Kalimat-kalimat yang ada di pentigraf harus bisa mencerminkan atau menggambarkan dari suatu kejadian yang mungkin skalanya lama, tetapi hanya ditulis secara ringkas, dan dapat dipahami oleh pembaca.

Beliau juga membahas apa yang dimaksud dengan nama pena. Nama pena merupakan salah satu kenyamanan dari penulis itu sendiri. Dengan kata lain seseorang lebih percaya diri ketika menggunakan nama penanya ataupun memang penulis itu tidak ingin dikenal nama aslinya. Nama pena biasanya digunakan pada buku fiksi.

Tujuan menulis menurut ibu Sri Sugiastuti adalah
1.        Berbagi pengalaman
2.        Memotivasi diri sendiri dan orang lain
3. Supaya selalu dikenang walaupun          penulis tersebut telah wafat

Beliau juga menyampaikan beberapa trik untuk kita dapat menulis. Trik tersebut yaitu sebagai berikut.
1. Mencoba untuk terus menulis
2. Menulis yang dipublikasikan, artinya tulisan kita ditulis di blog atau media sosial lainnya sehingga       tulisan kita dapat dibaca banyak orang
3. Berkumpul dengan orang yang satu       passion dengan kita
4. Saling mengingatkan satu dengan yang     lain
5.  Memiliki target untuk menulis
6. Memori atau tulisan yang terpendam   dapat kita pilah dengan menggunakan        mape mapping

Menulis itu sebenarnya dapat dibukukan. Beliau menjelaskan apabila seseorang akan membuat buku, maka seseorang itu dapat membuat buku secara individu maupun antologi. Kumpulan artikel atau tulisan jika akan dibukukan maka harus memenuhi jumlah halaman yang dibutuhkan. Untuk jumlah halaman yang dapat dinilaikan atau diperhitungkan angka kreditnya, maka jumlahnya minimal 60 halaman. Tetapi untuk kebutuhan yang lain seperti buku kumpulan puisi dan tidak ingin dinilaikan, kurang dari 60 halaman tidak masalah. Sedangkan untuk buku-buku yang lain, seberapa standarnya sesuai apa yang kita ingin tuliskan. Misalnya buku itu tuntas 100 halaman maka kita tuntaskan untuk 100 halaman itu. Namun jika kita anggap cukup dari kerangka buku itu misalnya pada 17 sub judul atau hanya 11 tapi artikelnya lebih dari 1500 tidak masalah. Tergantung pada layoutnya.

Menulis itu dapat dimulai dari hal parenting, best practice, memo, pentigraf, ataupun buku-buku yang lain. Salah satu contoh kita akan menuliskan buku best practice. Buku best practice adalah buku yang isinya pengalaman terbaik kita saat mengajar. Buku tersebut dapat diawali dengan pendahuluan, yang isinya latar belakang mengapa kita ingin mengajar dengan baik dengan suatu penemuan ataupun gaya mengajar yang kita rasa dapat membuat peserta didik berhasil menguasai materi atau pelajaran yang akan kita berikan.

Contoh buku yang lain adalah dari buku harian atau catatan harian kita. Buku itu dapat dibuat menjadi buku memoar. Buku memoar berbeda dengan buku biografi. Buku ini lebih ke true story atau kisah nyata, namun tidak harus menuliskan semua kejadian dari sejak lahir sampai saat ini. Kita dapat mengambil cerita yang paling berkesan, menginspirasi, memotivasi orang lain, serta dapat menjadi teladan yang dapat diambil hikmahnya dari kisah yang kita tulis oleh pembaca.

Buku yang lain adalah buku ajar. Buku ajar ini biasa disebut karya ilmiah popular. Ketika membuat buku ini, sebaiknya jangan terlalu luas. Hal yang dapat dilakukan dalam membuat buku ini adalah sebagai berikut.
1. Mencari informasi pada google atau   media yang lain untuk melihat materi   apa yang belum banyak dan masih           dibutuhkan pembaca
2. Menyiapkan referensi atau buku         pendukung lainnya
3.  Membuat kerangka dan dibuat beberapa   sub judul yang ingin dibahas
4. Tulisan kita dapat dimulai dengan yang   kita sukai dan apa yang kita kuasai

Buku yang lain adalah biografi. Untuk buku biografi, harus ada catatan-catatan pasti. Hal itu dirangkum dalam memori. Artinya, kita dapat menuliskan sesuai keinginan kita namun isinya tetap mengacu pada catatan yang pasti tersebut. Biografi harus ditulis secara runtut, dari lahir, masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa, sampai wafat yang direkam atau ditulis dengan baik. 

Pembelajaran ditutup pukul 22.53 WIB dengan beliau menyampaikan bahwa teruslah untuk menulis, menulis, dan terus menulis. Karena tulisan yang kita buat dapat memotivasi dan menginspirasi orang lain. Dan teruslah belajar untuk selalu menulis sehingga menciptakan buku ataupun karya-karya yang luar biasa.



Monday, March 30, 2020

3 ALENIA DARI FOTO SEPIRING GUDEG

"JOGJA PUNYA"


Saat aku liburan ke Yogyakarta, aku mampir di Malioboro. Disana banyak dijajakan makanan khas Yogyakarta. Salah satu makanan yang kucoba adalah gudeg.

Aku belum pernah makan gudeg. Tapi aku penasaran dengan makanan khas satu ini. Warnanya yang kecoklatan membuat lirikan mataku tertuju padanya.

Saat gudeg sudah didepan mata,  langsung aku mencicipinya. "Wahhh enak sekali." Gumamku dalam hati. Rasanya yang manis membuat lidahku tak berhenti memakannya. 

Arifiani Kurnisih
SDN Mentel I Tanjungsari

RESUME 3 (MEMBANGUN BRANDING MELALUI BLOG DAN MEDIA SOSIAL)

(Bapak Namin AB Ibnu Solihin)

RESUME 3
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Senin, 30 Maret 2020
(ARIFIANI KURNIASIH_SD N MENTEL I TANJUNGSARI)


Pembelajaran ketiga belajar menulis online ini diisi oleh Bapak Namin AB Ibnu Solihin dengan tema Membangun Branding Melalui Blog dan Media Sosial. Beliau merupakan founder motivatorpendidikan.com. Beliau memiliki akun di goodle dengan alamat https://motivatorpendidikan.com/index.php/2015/08/29/profil-namin-ab-ibnu-solihin/ atau chanel Youtube Motivator Pendidikan Com.

Pembelajaran dimulai pukul 19.03 WIB dengan Om Jay memperkenalkan narasumber. Setelah itu, pembelajaran dimulai dengan Bapak Namin. Beliau menyampaikan bahwa Membangun Branding memang tidak mudah, tapi jika kita sungguh-sungguh Insya Allah ada kemudahan. Membangun Branding juga harus sejalan dengan kompetensi yang kita miliki. Jangan coba-coba membangun Branding tertentu tapi tidak punya Ilmunya.

Membangun Branding melalui blog juga harus selaras dengan kepribadian kita di Blog, Medsos dan segala aktivitas yang kita lakukan. Menulis konten Blog dengan konsisten pada Branding yang kita miliki adalah kewajiban yang harus ditaati. Kala mau dikenal sebagai pakar pendidikan misalnya, ya sudah konsisten nulis hal-hal yang berkaitan dengan hal tersebut. Hingga akhirnya ketika orang berbicara "Motivator Pendidikan" mereka, Akhirnya akan mengingat "Namin AB Ibnu Solihin". Kata Bapak Namin.

Bapak Namin juga menyampaikan langkah-langkah agar blog kita mudah dikenal dan dikunjungi banyak orang. Adapun langkah-langkahnya yaitu sebagai berikut.
1.         Pastikan apa yang kita tulis di Blog, sesuai passion atau keahlian bapak
2.   Menulis berdasarkan Pencarian yang terdeteksi di Blog kita, nah ini bisa dilihat dibagian dashboard blog, biasanya ada di Statistik.
3.   Gunakan kata kunci saat menulis sesuatu di Blog, agar mudah terindeks di Google, bahasa kerennya pakai SEO 😊

Beliau juga menyampaikan agar blog kita menarik maka kita harus:
1.         Banyak baca buku
2.         Belajar Design Grafis
3.         Hadirkan template yang mudah dan tidak berat
4.         Blognya harus informatif
5.         Padukan Video, Gambar, dan Tulisan
6.         Rajin - rajinlah Blog Walking agar bisa belajar dari blog orang lain😊

Diakhir pembelajaran pukul 21.00 WIB beliau menyampaikan:
Menulis untuk kebaikan
Menulis untuk berbagai inspirasi
Menulis untuk mengasah otak
Tapi jangan lupa, terus semangat juga membaca Buku 😊
Ngeblog jangan berorientasi untuk cari uang,
Tapi niatkan untuk belajar  memantaskan diri sebagai pendidik.
Karena uang akan datang dengan sendirinya, jika banyak orang sudah merasakan nikmatnya membaca tulisan kita 😊
Allah punya banyak cara mendatangkan rezeki untuk kita 😊
Jadi menulis sajalah, Menulis agar orang mengenal kita, Menulis agar kita punya semangat yang sama.
Jangan pernah berhenti untuk memantaskan diri menjadi pribadi yang menginspirasi menggerakkan dan meneladani😊

CONTOH PANTIGRAF DARI FOTO SEBUAH SIRIKAYA

(Sebuah Sirikaya)

Aku bosan di dalam rumah. Kulangkahkan kakiku kebelakang rumah.  Aku melihat ada sebuah sirikaya yang besar dipohonnya.

Aku bergegas mencoba untuk memetik buah itu. Aku melangkah tanpa memperhatikan yang ada disekeliling saya.

Setalah beberapa langkah, terdengar bunyi "Plenyot." Sial batinku. Ternyata aku menginjak kotoran sapi yang ada didekat pohon itu. 

Arifiani Kurniasih
SDN Mentel I Tanjungsari

Sunday, March 29, 2020

CONTOH PENTIGRAF DARI FOTO SEPIRING KETOPRAK


(DEMI SEPIRING KETOPRAK)

Waktu telah menunjukkan pukul 15.00 WIB. Saatnya aku pulang. Didalam perjalanan ternyata perutku berbunyi.

Aku melihat seorang pedagang ketoprak yang sedang menjajakan dagangannya. Karena saking laparnya, tanpa berfikir panjang aku langsung menghampiri pedagang itu. 

Tapi alangkah malunya aku saat sampai didepan penjual. "Gubrakk." Aku tersandung mencium gerobak sang penjual. 

Arifiani Kurniasih
SDN Mentel I Tanjungsari

Saturday, March 28, 2020

RESUME 2 (CARA MENULIS PENTIGRAF)

(Foto Ibu Rosiana Febriyanti)

RESUME 2
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Sabtu, 26 Maret 2020

Melatih menulis bersama Om Jay telah berjalan 3 hari. Kali ini Om Jay mengenalkan kami kepada narasumber yang dulu pernah menjadi peserta belajar menulis dan menjadi pemenang. Beliau bernama Rosiana Febriyanti. Beliau berprofesi sebagai guru dan mengajar di SMAIT Al Kahfi. 

Pembelajaran di mulai sekitar pukul 19.00 sampai 21.00. Pertama, ibu Rosiana memperkenalkan diri. Setelah itu, beliau menyampaikan tentang pentigraf. Berikut resume yang pembelajaran ke-2 oleh ibu Rosiana.

A. Pengertian Pentigraf
Pentigraf adalah akronim dari cerpen tiga paragraf (alinea). Bukan sebarang tiga paragraf yang datar, melainkan ada kesimpulan di akhirnya, bahkan dibumbui dengan akhir yang manis atau menyedihkan. Menurut DR. Tengsoe Tjahjono, penggagas pentigraf, yang kemudian disebut sebagai Presiden Kampung Pentigraf Indonesia, cerpen tiga paragraf ini merupakan cerita yang utuh. Menurut beliau, pentigraf termasuk fiksi mini yang hanya dibatasi 3 paragraf.

B. Ciri-ciri Pentigraf
Adapun ciri-ciri pentigraf adalah sebagai berikut.
1. Panjang tulisan adalah 3 paragraf
2. Satu paragraf hanya memiliki satu gagasan pokok.
3. Secara teknis penulisan di komputer: satu paragraf satu kali ENTER.
4. Sebagai cerpen, pentigraf memiliki ciri-ciri narasi, yaitu:
     a. Alur (ada konfliknya)
     b. Tokoh (yang menggerakkan alur)
     c. Topik (persoalan yg dialami tokoh)
     d. Latar (waktu, tempat, dan suasana)

C. PROSES KREATIF
Ide bisa diperoleh dari mana saja, terlebih dari pengalaman pribadi. Ide tersebut tidak dituangkan mentah-mentah seperti curahan hati atau menulis berita. Ide dikelola menjadi sebuah cerita baru yang menarik dalam kemasan dan bahasanya. Pentigraf boleh diawali dengan memunculkan konflik atau solusi atau pengenalan karakter tokoh. Endingnya pun beraneka macam. Ada yang membahagiakan, ada yang menyedihkan, ada pula yang twist atau memberikan kejutan.

Intinya, jangan panjang-panjang, ringkas saja. Dialog dalam pentigraf diminimalkan, diubah dalam bentuk narasi atau deskripsi. Namun, dialog diperlukan juga sebagai bumbu agar cerita tidak hambar sebagai kejutan tak terduga bagi pembaca.

Yang perlu diperhatikan dalam menulis pentigraf adalah keringkasan. Anda mungkin bisa berpanjang-panjang kata untuk menyampaikan sebuah cerita. Namun, dalam flash fiction termasuk pentigraf Anda mencoba meringkas sebuah cerita ke dalam sebuah kotak kecil yang imut dan menarik hati. Ibarat Anda harus menuturkan sebuah kejadian ketika pulsa telepon Anda tinggal beberapa rupiah saja.
Menurut Dr. Tengsoe, paragraf jangan terlalu panjang dan jangan terlalu banyak percakapan. Dalam paragraf maksimal hanya satu kalimat langsung. Panjang pentigraf sekitar 210 kata. Kalimat langsung pada paragraf kedua cukup satu saja.

D. STRUKTUR CERITA
Struktur sebuah pentigraf adalah permulaan, tengah, dan penutup. Setiap bagian ini isilah dengan pembeda. Kisah harus terus bergerak maju lengkap dengan konfilk dan resolusi. Paragraf kedua berisi alur, di dalamnya konflik yang dialami tokohnya. Hanya ada satu kalimat langsung. Dialog lainnya dinarasikan saja. Paragraf ketiga berupa resolusi atau kesimpulan. Ada twist di akhir kisah. Ini bumbu rahasia Anda. Di paragraf terakhir buatlah kesimpulan yang menarik dan berkesan sehingga mudah diingat oleh pembaca. Ada twist atau kejutan di akhir kisah, inilah bumbu rahasia Anda. Ada kejutan yang tidak terduga. Hal ini bisa membuat orang ingin membaca lagi dari awal.

Pentigraf ini sengaja diakhiri dengan pola terbuka. Endingnya diserahkan kepada pembaca. Beranikah perempuan itu membiarkan pohon ara itu tumbuh, atau malah menebang dan membakarnya? Pembaca pun diajak memberikan jawaban sesuai dengan pandangan masing-masing. Ending seperti itu menjadi daya pikat lain dari pentigraf ini.

E. Tata Cara Menulis Dialog yang Benar
     1. Penggunaan tanda titik di akhir dialog
        Contoh salah : “Aku yakin dia pemenangnya”.
          Contoh benar : “Aku yakin dia pemenangnya.”
     2. Tanda baca ditempatkan sebelum tanda kutip di akhir dialog.
         Apabila diiringi narasi, maka ketentuannya seperti ini :
         Contoh salah : “Dia memang sangat berbakat.” menatap Bayu kagum.
          Contoh benar : “Dia memang sangat berbakat.” Menatap Bayu kagum.

Apa yang membedakannya? Huruf awal narasi. Yap.
Huruf awal narasi harus di dahului oleh kapital.

    3. Jika narasinya berada di awal, maka ketentuannya seperti ini :
         Contoh salah : Andi tersenyum, “Kamu adalah sahabat terbaik.”
         Contoh benar : Andi tersenyum. “Kamu adalah sahabat terbaik.”
  
 Perbedaannya apa? Penggunaan tanda baca. Yup! Yang pertama kenapa salah? Kan, huruf awal dalam dialognya udah bener … pake kapital? Emang, sih. Tapi, penulis menggunakan tanda baca (,) yang seharusnya (.)

Setelah materi selesai disampaikan, Om Jay membuka sesi tanya jawab kepada anggota grub. Sesi tanya jawab berjalan dengan aktif. Banyak peserta yang bertanya tentang bagaimana cara menulis yang baik, bagaimana cara menentukan ide, apa strategi untuk menentukan rahasia atau twist, dan lain sebagianya.
Pembelajaran ke-2 ini ditutup dengan setiap anggota belajar diberi kesempatan untuk menulis pentigraf dan dikoreksi oleh Ibu Rosiana. Setelah itu ibu Rosiana pamitan dengan pantun yang cantik. Dan tidak lupa pula pembelajaran ke-2 ini dibuktikan dengan mengirimkan resume kepada Om Jay. 

Arifiani Kurniasih
SDN Mentel I Tanjungsari, Gunungkidul, D.I Yogyakarta

Friday, March 27, 2020

3 ALENIA DARI FOTO KUCING

KUCINGKU

Aku suka dengan hewan. Banyak hewan yang kupelihara di rumah. Ada ayam, kambing, sapi, dan kucing. Hewan yang paling kusuka adalah kucing. Mengapa kucing? Ya karena tingkahlakunya yang membuatku gemas.

Kucing  peliharaanku bernama Poppy. Poppy ini adalah kucing lucu dan sangat menggemaskan. Poppy merupakan kucing dengan jenis jawa. Dia memiliki rambut yang pendek, warnanya hitam dan kecoklatan.

Sebenarnya banyak jenis kucing yang dapat dipelihara di rumah. Salah satunya adalah Poppy kucing jawa. Jenis kucing ini sering disebut kucing domestik berbulu pendek. Disebut kucing domestik karena kucingn ini sering dijumpai dj daerah Indonesia. Kucing domestik berbulu pendek ini adalah kucing yng paling populer di Amerika Serikat, terhitung sekitar 90-95 persen dari jumlahnya.

3 ALENIA DARI FOTO BAYI


Tugas selanjutnya menuliskan 3 alenia dari gambar bayi ini. Adapun cerita yang saya buat adalah sebagai berikut.

Bayi 


Siapa yang tak suka dengan bayi. Bayi yang kecil, mungil, dan lucu. Ia masih sangat menggemaskan. Saat bayi lahir itulah yang dinantikan dari seorang ibu bahkan dari keluarga.

Banyak orang yang ingin mendapatkan bayi. Ada yang sudah menikah bertahun-tahun, tapi belum sama sekali dikaruniai. Namun ada juga yang diberikan tapi justru disia-siakan bahkan dibuang. Sungguh malang.

Bayi merupakan karunia dari sang maha pencipta. Dengan bayi dunia bagai hidup kembali. Oleh karena itu, banyak-banyaklah bersyukur atas semua pemberian dari sang maha kuasa.

Arifiani_Kurniasih

3 ALENIA DARI FOTO SIOMAY


Disini saya mencoba menulis 3 alenia dari sebuah gambar siomay. Berikut contoh tulisan yang saya buat.

Siomay

Siomay merupakan salah satu makanan khas yang ada di Indonesia. Siomay merupakan makanan khas dari Bandung. Walaupun di Bandung, tetapi makanan ini sudah dijajakan di berbagai daerah.

Siomay memiliki rasa yang sangat lezat. Bumbu kacang yang gurih, manis, dan pedas memambah rasa kelezatan pada siomay. Selain bumbu kacang, pada siomay juga dapat ditambahkan dengan bumbu kecap ataupun saus.

Mudah sekali membuat siomay. Bahan-bahan yang digunakan pun juga sangat mudah kita dapat di toko-toko dekat rumah. Bahan utama membuat siomay adalah tepung kanji yang diuleni dan direbus. Selain siomay, biasanya ditambahkan juga tahu, pare, telur, maupun kubis yang di rebus.

Arifiani Kurniasih

RESUME BELAJAR MENULIS PEMBELAJARAN 1

RESUME
BELAJAR MENULIS GELOMBANG 7
Kamis, 26 Maret 2020
(ARIFIANI KURNIASIH_SD N MENTEL I TANJUNGSARI)

Pelatihan menulis ini saya dapatkan dari sebuah grup yang membagikan brosur belajar menulis. Setelah itu, saya bergabung mengikuti grup whatshapp tersebut sekitar pukul 14.00 WIB. Setelah saya bergabung, ternyata grub tersebut berisi orang-orang yang hebat yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia. Orang tersebut sudah ada yang menulis banyak buku, ada yang telah membuat berbagai artikel di media sosial, bahkan sudah ada yang menerbitkan buku sendiri.

Grub belajar menulis ini diikuti oleh 256 peserta. Grub ditutup pukul 18.00 WIB karena telah mencapai kuota yang tersedia. Pembelajaran melalui whatshapp grup ini dimulai pukul 19.00 WIB. 

Pembelajaran hari pertama cukup mengesankan bagi saya. Pertama, om jay (admin grup) mengirimkan sebuah foto siomay yang sangat lezat menurutku. Setelah itu,om jay meminta kami untuk melihat gambar siomay dan menuliskan 3 paragraf yang berhubungan dengan siomay tersubut. Om jay meminta kami menuangkan apa saja pemikiran kami tentang gambar tersebut. 

Setelah 47 menit berlalu, ternyata telah banyak yang mengirimkan tulisan yang menceritakan tentang siomay. Hebatnya dari sekian banyak cerita tidak ada satupun cerita yang sama. Padahal semua itu hanya dari gambar semangkuk siomay yang dibeli om jay sore tadi untuk berbuka puasa.

Setelah hampir semua mengirimkan tulisannya, om jay membuka sesi tanya jawab. Sesi ini adalah sesi yang dinantikan. Banyak pertanyaan yang masuk. Dari hal yang ringan hingga pertanyaan yang menurut saya susah untuk dijawab.

Om jay menjawab semua pertanyaan dengan santai. Ada yang bertanya "bagaimana kita memulai untuk menulis?", "bagaimana agar dapat membuat buku?", "Apa yang harus dilakukan supaya kita tidak malas untuk menulis?" dan masih banyak lagi.

Yang dapat saya simpulkan dari pembelajaran pertama adalah 1) menulis itu ternyata mudah. Tinggal niat dari kita sendiri yang akan menentukan tulisan kita. 2) menulis itu dari hati nurani dan akan mengalir dengan sendirinya mengikuti kata hati. 3) menulis itu tidak harus yang muluk-muluk terlebih dahulu. Kita bisa menulis dengan mengamati ataupun menuliskan kejadian kita yang ada di lingkungan sekitar. 4) apabila kita ingin menjadi penulis maka kita harus banyak-banyak membaca artikel, jurnal, buku maupun bacaan lainnya supaya menambah wawasan kita. 5) menulis itu tidak menyeramkan. Tidak harus menggunakan kata-kata yang sesuai dengan KBBI karena nanti apabila tulisan kita menjadi sebuah buku, maka adam tim editor sendiri. Dengan kata lain tulisan kita juga tidak mengandung SARA. 

By_arifiani