Materi belajar menulis online ke
sembilan ini seperti pertemuan sebelumnya. Materi di sampaikan oleh narasumber
Bapak Imam Fitri Rahmadi. Sebelum narasumber menyampaikan materi, Om Jay
mengenalkan moderator yang akan memandu jalannya diskusi pada pembelajaran
malam ini. Moderator tersebut adalah Bapak Bambang Purwanto atau sering disapa
Om Bams.
Bapak Imam Fitri Rahmadi merupakan dosen
Universitas Pamulang yang sekarang sedang kuliah S3 di Johannes Kepler
Universität Linz Austria (2019-sekarang). Beliau pernah menulis 2 buku yang
diterbitkan oleh Elex Media Komputindo. Beliau juga mengelola jurnal, menjadi
reviewer jurnal kampus lain, dan banyak mengikuti pelatihan penulisan akademik
bahasa Inggris untuk keperluan persiapan studi lanjut ke luar negeri.
Pembelajaran dimulai pukul 19.00 WIB
melalui Whatshapp grup. Pak Imam membuka pembelajaran dengan menyapa peserta
yang ada di grup dengan mengucapkan “Selamat malam waktu Indonesia dan selamat
siang Waktu Austria Bapak dan Ibu peserta menulis.”
Setelah menyapa, beliau meminta peserta
untuk membaca dan memahaminya materinya di blog beliau (https://tigabelase.wordpress.com)
selama 30 menit. Materi beliau yang disampaikan pada alamat blog tersebut
adalah TEORI DASAR MENULIS, Meliputi:
Pemilihan Kata, Penulisan Kalimat, Dan Penyusunan Paragraf.
A.
Pemilihan
Kata
Pemilihan kata bias disebut dengan
diksi. Antara penulisan personal, formal, dan akademik, diksi yang digunakan
bisa sangat berbeda meskipun dimaksudkan untuk mengungkapkan hal yang sama.
Cermati tiga kalimat di bawah ini:
- Ibu guru sedang ngobrol-ngobrol dengan kepala sekolah
- Ibu guru sedang berbincang-bincang dengan kepala sekolah
- Ibu guru sedang berdiskusi dengan kepala sekolah
Berbeda satu kata saja dapat merubah
rasa dari kalimat.
B.
Penulisan
Kalimat
Kalimat terdiri dari kalimat sederhana
(simple sentence), kalimat gabungan (compound sentence), kalimat kompleks
(complex sentence), dan kalimat campuran.
Contoh Kalimat Sederhana:
Saya membaca tulisan di blog
Contoh Kalimat Gabungan:
Saya membaca tulisan di blog untuk
menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat.
Contoh Kalimat Kompleks:
Saya membaca tulisan di blog ketika
sedang bekerja dari rumah.
Contoh Kalimat Campuran:
Saya membaca tulisan di blog untuk
menambah pengetahuan saya tentang cara menulis kalimat ketika sedang bekerja
dari rumah.
Beliau juga menambahkan, untuk penulisan
kalimat gabungan dibuat dengan menambahkan salah satu kata dari singkatan FANBOYS: for (untuk), and (dan), nor
(maupun), but (tetapi), or (atau), yet (namun), so (sehingga). Sedangkan
kalimat kompleks dirangkai dengan menambahkan kata seperti when (ketika), after
(setelah), because (karena), since (sejak), although (meskipun), while
(sementara), dan lainnya.
C.
Penyusunan
Paragraf
Paragraf adalah kumpulan kalimat yang
mempunyai satu kalimat topik (topic sentence) sebagai ide pokok atau gagasan
utama (main idea) dan beberapa kalimat penjelas (supporting sentences) sebagai
detail yang menjelaskan ide pokok. Supaya enak dibaca dan tulisan mudah
dipahami, susun menjadi paragraf deduktif. Paragraf deduktif adalah sebuah
paragraph yang kalimat utamanya di depan atau diawal paragraph.
Gunakan bentuk kalimat sederhana untuk
membuat kalimat topik. Cara gampang untuk membuat kalimat topik, adalah
pastikan anda meletakkan ide pengontrol atau controlling idea pada setiap
kalimat topik. Bentuk kalimat penjelas harus bervariasi, terdiri dari kalimat
gabungan dan kompleks, serta dilengkapi dengan konjungsi sebagai transisi antar
kalimat supaya paragraf mengalir dengan baik, enak dibaca, dan mudah dipahami.
Bagaimana
Menyusun Paragraf yang Baik?
Pahami kembali struktur paragraf. Setelah
paham struktur paragraph, maka kemudian dilihat dari segi kalimat penjelasnya. Praktik
menulis paragraf yang tepat, sekiranya begini. Selalu tanyakan
"what/why" apa atau kenapa dari kalimat topik. Jika kalimat topik
membutuhkan detail apa, maka jelaskan apanya. Jika kalimat topik butuh detail kenapa,
maka jelaskan kenapanya. Satu lagi, jika apa dan kenapa tidak berfungsi,
saatnya berpikir alternatif dengan kata "jika". Yang ini agak susah
dijawab dengan tulisan. Namun, beberapa paragraf dalam tulisan materi saya ada
juga yang menggunakan alternatif kata "jika".
Beliau juga menjelaskan jika dari
pemilihan kata, kalimat, hingga paragraph yang kita buat akan baik, maka
sebaiknya kita harus banyak-banyak membaca. Harus memperbanyak input sebelum
outputnya ditulis.
Sebaiknya dalam sebuah tulisan ada pendahuluannya.
Penulis mencantumkan thesis statement alias pendapat penulis dulu. Pendapat
penulis mengandung beberapa kalimat topik. Nah, kalimat topik itu nanti yang
akan ditaruh satu per satu di setiap paragraf. Sehingga satu artikel atau
tulisan kita bisa nyambung semuanya.
Selain pendahuluan, kita juga harus bisa
memadukan konjungsi. Konjungsi adalah kata hubung, contohnya namun, padahal,
dan lain sebagainya. Konjungsi bias diletakkan dalam sebuah kalimat, atau
paragraph. Konjungsi antar kalimat dipilih berdasarkan jenis kalimatnya. Sedangkan,
konjungsi antar paragraf dikontrol dengan kalimat topiknya.
Bahasa yang digunakan dalam menulis pun
bebas. Tergantung target pembaca kita siapa. Artinya, pemilihan kata diksi
tergantung target pembaca. Dalam konteks buku pelajaran sebaiknya gunakan diksi
yang formal saja. Siswa akan bingung jika diksi terlalu akademik. Beda misalkan
membuat buku teks untuk anak kuliah atau kalangan akademisi, dimana ini sudah
masuk ke penulisan akademik, gunakan diksi akademik.
Pada akhir pembelajaran, Pak Imam
menyampaikan tips dan trik supaya tulisan kita menarik.
Perbanyak input: membaca
Berlatih: mencoba sedikit demi
sedikit beberapa dasar menulis yang sudah kita pelajari
Menulis: rajin menulis dan terus
menulis
No comments:
Post a Comment